Wednesday, May 23, 2007

Kata Mutiara


“Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah”

“Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama”

“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”

“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”

“Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya”

“Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah”

“Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya”

“Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis”

“Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya”

“Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinnya”

“Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri”

“Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda??. Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??”

“Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satupun yang dapat anda berikan??. Merekalah sahabat-sahabat anda”

“Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka. Karena seorang sahabat bisa lebih dekat dari pada saudara sendiri”

Karena itu perlu disimpulkan bahwa nasehat yang bijaksana, dari mana pun datangnya, tergantung kebijaksanaan raja, dan bukan kebijaksanaan raja tergantung pada nasehat yang baik (Niccolo Machiavelli)

Barangsiapa mengangkat diri sebagai pemimpin, hendaknya ia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya sebelum mendidik dengan orang lain dengan ucapan lidahnya. Orang yang mendidik dirinya sendiri lebih patut dihormati daripada mengajari orang lain.
(Imam Ali)

Seseorang tidak melakukan hal yang benar di satu bagian kehidupannya sementara dia sibuk melakukan hal yang salah di bagian lain mana pun dari kehidupannya. Hidup adalah sebuah kesatuan yang tak terbagi-bagi
(Mahatma Gandhi)

Sebelum seseorang dikenal, amatilah dengan siapa dia bergaul; ketika dia menjadi kaya, perhatikan kepada siapa dia memberikan uangnya; ketika dia mendapat kedudukan tinggi, lihatlah kepada siapa dia memberikan promosi; ketika dia dalam kesulitan, perhatikan hal apa yang dia tolak untuk dikerjakan; ketika dia miskin, lihatlah apa yang tidak dia terima.
Jika kamu mengetahui lima hal diatas mengenai seseorang, kamu tahu siapa yang seharusnya ditunjuk menjadi perdana menteri
(Li ke, abad ke 5 SM)

Mereka yang tidak dapat mengingat masa lampau ditakdirkan untuk mengulanginya (George Santayana)

Ada suatu perbedaan besar antara alasan-alasan yang baik dan masuk akal dengan alasan-alasan yang kedengaranya saja baik (Burton Hills)

Abu Ja’far bin Babawaith As Sijistani berkata: “Seorang raja pernah menyurati raja negeri lain, ‘Bagaimana engkau mengatur kerajaanmu dan memerintah rakyatmu? Raja negeri itu menjawab, ‘Dengan delapan cara: Tidak bercanda ketika memerintah dan melarang, tidak melanggar satu pun janji dan ancaman, menghukum berdasarkan kesalahan bukan berdasar kedengkian, mengangkat pejabat berdasarkan kecakapan bukan berdasarkan keinginan, membujuk hati rakyat dan tidak memaksa, mempermudah perijinan bukan karena kelemahan, menyediakan bahan makanan dengan merata dan menghindari hal-hal yang berlebihan’

Plato berkata, “Seseorang tidak boleh datang ke sebuah kota sebelum dia mengetahui tiga hal tentang kota itu: rajanya adil, menterinya ahli dan hakimnya suci

Iskandar ditanya: ‘Mengapa engkau tidak menyimpan kekayaan seperti yang dilakukan oleh para raja? Dia menjawab, “Sahabat-sahabat dan prajurit-prajuritku adalah harta kekayaanku. Aku menyimpan harta di dalam diri mereka, bukan di dalam tanah yang jauh dari mereka. Harta yang menjagaku lebih baik dari harta yang aku jaga. Tanah tidak dapat menolongku, prajuritlah yang dapat menolongku”

Iskandar bertanya kepada filosof India: ‘Mengapa peraturan dan undang-undang di negeri kalian sangat sedikit? Mereka menjelaskan, “Karena kami memenuhi kewajiban atas dasar kesadaran kami sendiri, dan karena keadilan raja kami kepada kami”

Diogenes berkata, “Seorang nakhoda yang bijaksana tidak akan berguna kalau para kelasinya tidak ahli. Seorang pemimpin yang baik tidak akan berguna kalau menteri menterinya tidak baik”

Pengadilan mencabut harapan kita, meludahkan kekecewaan. Mereka mendekati dan melindungi kepentingan kaum berada. Sudah saatnya kaum miskin membebaskan diri dari masyarakat yang diam-diam mencekik mereka. Sadarilah bahwa masyarakat gagal melindungimu. Bila kini kau berusaha mengabaikan sistem penipu ini, kelak kau tidak perlu memprotes kegagalan ini. Sistem ini mengkhianatimu kemarin, hari ini, dan telah menciptakan kondisi yang menjamin pengkhianatan di masa datang (dari The Judges Letter, oleh pendiri MOVE John Africa)


No comments: